Monday, June 6, 2011

Bila Al Quran Mula Bersuara




Waktu engkau masih kanak-kanak.............
kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu', saya kau sentuh
dalam keadaan suci. saya kau pegang
saya, kau junjung dan kau pelajari
saya engkau baca dengan suara lirih atau pun keras setiap hari
Setelah selesai engkau menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa..............
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah saya bahan bacaan usang yang tinggal sejarah...?
Menurutmu, mungkin saya bahan bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau, menurutmu saya hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji.......
Sekarang. saya tersimpan rapi sekali;
sehingga engkau lupa di mana saya tersimpan
saya sudah engkau anggap hanya sebagai pengisi setormu.

Kadang kala saya dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau saya kau buat penangkal untuk menakuti iblis dan syaitan
Kini saya lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian , kesepian.
Di dalam almari, di dalam laci. saya engkau pendamkan.
Dulu...pagi-pagi... surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa
halaman.
Di waktu petang. saya kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....

Sekarang...seawal pagi sambil minum kopi...engkau baca suratkhabar dahulu
Waktu lapang engkau membaca buku karangan manusia
Sedangkan saya yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Azzawajalla,
Engkau engkau abaikan dan engkau lupakan...

Waktu berangkat kerja pun kadang engkau lupa baca pembuka
surah2ku (Bismillah).
Di dalam perjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat di dalam keretamu
Sepanjang perjalanan, radiomu selalu tertuju ke stasyen radio kesukaanmu
Mengasyikkan.

Di meja kerjamu tidak ada saya untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku.........
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan dunia mu
Benarlah dugaanku bahawa engkau kini sudah benar-benar hampir melupaiku


Bila malam tiba engkau tahan bersekang mata berjam-jam di depan TV.
Menonton siaran televisyen
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah
Waktupun cepat berlalu.........
saya semakin kusam dalam laci-laci mu
Mengumpul debu atau mungkin dimakan hama

Seingatku, hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku.
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkau pun kini terangkak-rangkak ketika membacaku
Atau waktu kematian saudara atau taulan mu

Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Apakah TV, radio, hiburan atau komputer dapat menolong kamu?
Yang pasti ayat-ayat Allah s.w.t yang ada padaku menolong mu
Itu janji Tuhanmu, Allah s.w.t

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...
Dan akhirnya.....
kubur yang setia menunggu mu...........
Engkau pasti kembali, kembali kepada Tuhanmu

Jika saya engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
saya akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.
Yang akan membantu engkau membela diri
Dalam perjalanan ke alam akhirat.
Dan Akulah "Al-Qur'an", kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.

Peganglah saya kembali.. .. bacalah saya kembali saya setiap hari.
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat-ayat suci.
Yang berasal dari Allah Azzawajalla
Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah
Yang disampaikan oleh Jibril melalui Rasulmu
Keluarkanlah segera saya dari almari, lacimu.......
Letakkan saya selalu di depan meja kerjamu.
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.
Sentuhilah saya kembali...

Baca dan pelajari lagi saya....
Setiap datangnya pagi, petang dan malam hari walau secebis ayat
Seperti dulu.... Waktu engkau masih kecil
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan saya engkau biarkan saya sendiri....
Dalam bisu dan sepi....


Artikel ini datangnya dari: Portal Komuniti :: Ukhwah.com
http://www.ukhwah.com/

Sunday, June 5, 2011

Mengapa Harus Mengenal Diri Sebenar Diri.


Kesimpulannya.

Yang dikatakan "Diri" ini berada di dalam Jasad Kasar kita, dan dialah penghidup jasad di luar. Ada yang memanggil Rohani kepada nya, dan ada lagi macam macam nama untuk nya, tapi bagi kami cukup dengan memanggil nya "Diri"

"Diri" ini datang nya dari Allah dan menjadi Rahsia nya dan bukan kah kerana Diri ini maka Jasad di ciptakan??

Kenali lah Diri Mu itu kerana dengan mengenal nya dan berpegang pada nya dengan sendirinya kita telah mempunyai itu pendirian.yang kukuh berasaskan Diri Sebenar Diri. Berkeyakinan dan akan bertambah keimanan kita kepada Allah Yang Maha Besar, dengan zikir dan mengucap dua kalimah shahadat itu akan menjadi pakaian kita.....insyaallah.

Dengan mengenal Diri Ini dan yang akan kita bawa dalam kehidupan kita, insyaallah seumpama kata orang orang tua, Dunia diikut, Akhirat di tuntut.

"Diri" ini mempunyai sifat sifat:

  • Firasat nya amat tinggi.
  • Ilmu nya tak tercapai oleh pemikiran kita.
  • Perbuatan nya di luar jangkaan akal kita.
  • Ia nya bijak kerana datang dari yang Maha Bijak .
  • Kata kata nya beriman.
  • Baik nya bukan kepalang.
  • Bila marah ianya marah marahan.
  • Padanya ada ubat
  • Padanya ada ketenangan
  • Padanya ada kekuatan
Ia adalah pancaran Roh dari dalam jasad dan menerangi seluruh dalaman jasad sehingga ia menyerupai jasad nya sendiri, dan batas pancaran ini dengan dunia luar hanyalah lapisan kulit kita. Dan pancaran ini juga lah yang berjalan di semua saluran darah dan urat saraf kita. Umpama kabel letrik yang di baluti dengan getah dan terdapat aliran karen di kabel tersebut, tapi di batasi oleh getah yang membalut kabel tersebut.

Mengenal "Diri" ialah dengan merasai karen tersebut dan pancaran nya. dan jika kita mahu kita boleh mengarahkan ia nya berbuat sesuatu dengan kemahuan yang sungguh sungguh.

Tapi yang utama dalam ilmu ini ialah mendapatkan KEREDHAAN ALLAH dengan cara mengenalnya....bukan kah mengenal diri mengenal Allah......Dan tidak dapat dinafikan Pancaran Roh ialah "Diri" dan kedua kedua ini berasal dari sana dan ini lah Rahsia nya.......Rahsia Allah.

Kata kata Peninggalan guru ku

KATA BERMULA

Anak anak ku sekelian

1. Ketahuilah oleh mu, resapkan kedadamu, bahawa di bumi Tuhan engkau berpijak dan di bawah lindongan yang Maha Besar engkau berdiri, adalah engkau hidup dan di hidupkan. Dari itu sembahlah Dia, Allah yang Maha Esa dan pohonkanlah segala galanya kepadanya.

2. Engkau menjadi orang melalui ibu bapa mu, kalau tidak ada ibu dan bapa mu tentu engkau tak akan menjadi manusia, kerana ibu bapa mu manusia. Dari itu sujudlah dan hormatilah dia sedalam dalamnya dan jangan durhaka kepadanya.

3. Engkau dilahirkan melalui ibumu dan jadilah engkau menjadi anak kandungnya,

Dan dibidang Ilmu Pengetahuan ku, adalah engkau anak ku pula dan adalah aku gurumu, walaupun engkau memanggilkan bapa pada ku.

Sebagai seorang manusia engkau dilahirkan oleh ibumu. Kelahiran mu mendatangkan “Bahagia” pada rasa perasaan ibu bapa mu dan kaum famili mu. Dan di mana letaknya “Bahagia” mu itu? Engkau membawa bahagia dan bahagia itu ada pada mu, tetapi dimana letaknya? Letak nya ialah pada mu, yaitu ditempatnya. Munkinkah letaknya di luar mu? Tidak munkin, kerana engkau yang membawa nya.

Bahagia ku letak nya pada ku dan bahagia mu letak nya pada mu, aku mengandung bahagia dan engkau mengadung bahagia, Untuk merasakan dan mendapatkan itu bahagia tentu engkau harus melahirkan kandungan mu itu.

Engkau tak tahu. Dalam hal ini , maka aku yang engkau anggap guru mu yang menolong melahirkan kandungan mu itu.

Dan engkau akan merasa “Bahagia” sepanjang masa, kalau engkau tahu dan mengerti dan dapat memahami “Bahagia Mu” yang telah dilahirkan itu.

Kesadaran dan pengertian mu yang mendalam dapat menilai dan menghargai Guru Mu sebagai pembimbing mu memecahkan Rahsia "Diri" mu sendiri, menuju hidup sepanjang masa, menjelang hidup yang kekal abadi.

Pelajari lah segala sesuatu nya dengan sesuatu yang ada pada mu dan jagalah adab mu terhadap: Ibu bapa mu sesudah itu Guru mu. Dan Istimewa: Terhadap Tuhan yang mengadakan segala yang ada, yang menjadikan segala yang di jadikan, Yang mengetahui yang tidak di ketahui oleh apa dan siapa saja, sembahlah Dia dan carilah rahsianya yang terkandung di Badan "Diri" mu, untuk mengenalnya dengan erti yang sebenarnya.

Rabbigefir warham waanta khirurrrahimin……………………………………………………..

“Hai Tuhan ku, ampuni lah kesalahan ku kasehanilah aku, engkau sebaik baik yang mengasehi”

(Bapak Baginda Mukhtar)

Taman Seri Gombak

Selangor Darul Ehsan

OSMAN HADI - 012-3516531 GOMBAK SELANGOR DARUL EHSAN

ILMU MENGENAL DIRI

PENGENALAN

Jalanmu jalan nyata

Jalan ku jalan rasa

Berjalanlah engkau pada jalanmu

Dan aku a

Engkau dan Aku

Kalau engkau hendak menemui aku


kan berjalan pula pada jalanku

Ushakan kita sejalan, engkau dan aku

Supaya tercapai yang di tuju

Kalau engkau mengatakan kita sejalan

Engkau harus dapat membuktikan

Bukti yang dimaksudkan

Ialah kesanggupan untuk menurutkan.

Engkau mempunyai keinginan

Aku mempunyai kesanggupan

Engkau di luar aku di dalam

Tempat mu di kiri aku di kanan

Berjalanlah engkau pada jalanmu

Untuk menjumpai aku lebih dahulu

Dalam perjalanan kita bertemu

Engkau dan aku

Aku yang engkau jumpai diperjalanan

Tidak akan engkau perdapat, kalau engkau tak tukar haluan

Kerana disaat itu aku keluar engkau ke dalam

Dan untuk mendapat aku, jalanku yang akan di turutkan

Berjalan pada jalanku

Berarti engkau besertaku

Dengan jalan itu engkau akan dapat mengenal aku

Aku yang selama ini terahsia bagi mu.


(SAJAK PENINGGALAN GURUKU)

BAPAK BAGINDA MUCHTAR




Bila kita membicarakan "ILMU MENGENAL DIRI" tentu ramai dari kita yang akan menyangka bahawa yang akan di bicarakan ialah Diri yang kelihatan iaitu jasad kasar kita ini atau yang di kenali dengan panggilan Badan, tapi sebenarnya tidak. Diri yang di maksudkan itu ialah Diri Sebenar Diri, yang duduknya di dalam Jasad atau badan kasar kita ini. Untuk itu kita haruslah memahami yang mana jasmani dan yang mana rohani, yang mana diri terdiri dan diri terperi, yang mana jiwa dan yang mana raga dan yang selalu jadi sebutan orang ya itu yang mana zahir dan yang mana batin. Kita harus nya faham perbezaan dua kata kata ini, sebelum kita lafaskannya.


Jasmani tentunya berbeza dari Rohani, Jiwa berbeza dari Raga dan pastinya zahir berbeza dari batin, Jika tidak mengapa ada dua perkataan tersebut yang sentiasa menjadi sebutan kita?

Kita semua tahu dan selalu menyebut akan kalimah ini, tapi tahukah kita perbezaan antara keduanya?? Perbezaan ini lah yang ramai antara kita tidak dapat menerangkan dengan jelas apa lagi untuk dapat merasakan perbezaannya.

Kebanyakan dari kita berangapan bahawa jasad kasar kita ini atau badan kita ini lah di panggil "Diri" dan dapat hidup sendiri sendiri, tetapi sebenarnya Jasad atau Badan kasar kita ini yang kita jaga dan perindahkan ini, sebenarnya ialah benda mati, yang tidak dapat berbuat apa apa jika tidak ada "Penghidupnya" yang duduk nya didalam jasad itu sendiri. Penghidup ini lah yang dipanggil Diri Sebenar Diri. Diri yang berdiri dengan sendiri dan yang ujud apabila Roh memasuki Jasad , oleh itu faham lah kita bahawa Diri sebenar Diri ujud sesudah Roh berada di dalam Jasad.

Perlulah di ketahui bahawa kita ini secara amnya terbahagi kepada 2, iaitu yang dipanggil Jasmani (Jasad) dan Rohani.Atau ada juga orang memanggil Jiwa dan Raga dan banyak lagi nama nama yang di beri kepada Diri dan jasad untuk mudah di fahami dan mengikut perguruan tertentu.


Renung kembali kesah ujudnya Adam

Setelah Malaikat menyiapkan Jasad Adam dan Jasad Adam terbaring kaku, maka Allah pun memerintahkan Roh untuk masuk ke dalam Jasad Adam, dan bertanyalah akan Roh kepada Allah " Ya Allah melalui jalan mana harus aku masuk?" maka Allah pun menjawab, " Masuklah melalui mana mana yang kau senangi" dan seterusnya Roh memasuki Jasad Adam melalui Hidung. Dan seterusnya kita bernafas melalui hidung.

Jadi di sini dapatlah kita fahami bahawa bila Roh masuk ke dalam jasad Adam, barulah Adam hidup dan seterusnya bangun dan berdiri, ini jelas menunjukkan bila Roh masuk kedalam Jasad barulah Jasad hidup atau juga di panggil Bernyawa.


Diri sebenar Diri

Setelah Roh memasukki Jasad, baharulah ujudnya "Diri" atau jelasnya "Diri" ini mendatang kemudian setelah Roh memasuki jasad.

Keterangan ringkasnya ialah, Roh itu adalah Cahaya dan bila ia memasukki jasad maka cahaya tadi memenuhi ruang jasad di dalam dan akan menjadi saperti jasad nya sendiri. Maka dengan sebab ini lah "Diri" itu rupanya sama dengan jasadnya sendiri, tapi ianya ghaib. Dan harus diingat hanya yang ghaib sahaja dapat menghubungi yang ghaib.

Cahaya (Diri) tadi mengalir ke seluruh jasad di dalam, dan dia lah yang menjadi "Penghidup" kepada Jasad. Dia lah hidup sebenar benar hidup, lagi menghidupkan.



BARANG SIAPA MENGENAL DIRINYA NESCAYA KENALLAH IA AKAN TUHANNYA

Saperti yang telah di terangkan diatas Diri ini rupa nya saperti kita cuma ia nya ghaib dan duduknya di dalam jasad kasar kita ini, dan tugas nya menghidupkan jasad kita dan dia juga di panggil nyawa dan macam macam nama lagi mengikut Aliran Perguruan yang mengajar Ilmu Mengenal Diri ini. Walau bagaimana pun perlu di tegaskan disini semua Aliran Perguruan adalah benar dan mempunyai kelebihan kelebihan tersendiri.

Ini lah Diri Sebenar Diri yang harus di kenal dengan rasa dan perasaan, dan dengan geraknya yang tersendiri. Bagaimana kah cara untuk mengenalnya?

Diri sebenar Diri yang duduk nya dalam jasad itu, dimana tugas nya menghidupkan jasad, dengan cara mengalirkan pancaran cahaya kehidupan di dalam jasad, dan kalau ingin mengenalnya dengan erti kata kenal sebenar benar kenal tentulah kita perlu melahirkan Diri itu.

Kelahiran pertama kita ialah bila Ibu kita melahirkan kita, dan kelahiran kali kedua ialah bila kita berjaya melahirkan Diri Sebenar Diri yang diamnya di dalam jasad kita sendiri dan dengan tugas dan rahsia nya yang tersendiri..........menghidupkan kita, tapi sayang jasad tidak pernah terfikir untuk memikirkan siapakah yang menghidupkan nya.

Dengan itu kenali lah Diri sebenar Diri kita itu, Diri yang banyak daya guna dan banyak menyimpan rahsia, Bukankah dia berasal dari sana................dari Yang Maha Pencipta dan Yang Maha Besar.

Untuk itu lahirkan lah itu Diri Sebenar Diri, yang maksud nya dengan membuka pintu bagi nya untuk keluar, (jalannya) dan cara melahirkan nya ada 3:


1. Terbuka Sendiri.

2. Membuka dengan Sendiri.

3. Dibuka kan oleh Guru yang Berpengalaman.


Apa Maksud Dibuka ( dilahirkan ).


1. Terbuka Sendiri.

  • Mengikut pengalaman saya sendiri. saya telah berjumpa dengan 5 insan yang terbuka (terlahir) Diri Sebenar Diri nya, dan keterbukaan Diri ini diperdapatkan nya pada satu hari mereka berdoa dan tiba tiba jari jemari mereka mula menimbulkan satu rasa, di dalam badan mereka terdapat satu rasa dan perasaan, dan tangan mereka seolah menolak atau bergerak perlahan lahan.
  • Mereka mereka yang mendapatkan nya dengan cara ini selalunya tidak mengetahui dan faham apakah yang terjadi sebenarnya. Mereka perlukan penerangan dan penjelasan dari orang orang yang lebih mengetahui akan ilmu ini.
  • Mereka mereka yang mendapat cara ini selalunya yang beramal dengan kaedah Tarikat.

2. Membuka dengan sendiri.

  • Ini boleh dilakukan dengan berdoa untuk di lahirkan Diri Sebenar Diri itu, dan ada juga yang berjaya di izinkan Allah

3. Dibukakan oleh Guru yang berpengalaman

  • Untuk ini pelajar atau mereka yang ingin di buka perlu duduk dihadapan guru dan akan berzikir bersama sama sehingga Diri itu lahir, dengan izin Allah

Kebanyakan orang akan mempelajarinya mengikut cara ke 3 ia itu dengan di bukakan atau dilahirkan Diri sebenar Diri itu melalui Guru yang membukakannya.

Selalu kita mendengar orang berkata zahir dan batin, luar dan dalam jiwa dan raga, tapi cuba kita renungkan, adakah kita faham apa yang kita katakan?


Kita sebenarnya mempunyai 2 aliran:

1. Aliran Zahir atau Jasmani

  • Aliran ini bertitik tolak dari bekerjanya Jantung kita. Dan ianya mengaliri keseluruh batang tubuh kita, dan isi kepada aliran zahir ini ialah Darah.

2. Aliran Batin atau Rohani

  • Aliran ini berisikan daya hidup yang pangkalnya dari "Hidup" yang mengaliri aliran tertentu saperti aliran Jasmani, cuma beza nya aliran ini ialah cahaya kehidupan dan ianya berupa arus letrik. Ini telah di buktikan oleh ahli sain dari Cina dimana mereka berjaya mengambil gambar arus letrik yang mengalir dalam badan manusia ini.


DIRI

  • Ianya duduk didalam jasad
  • Rupa nya sama saperti jasad tapi ghaib
  • Dia lah yang Menghidupkan kita
  • Punca tenaga
  • Ia serba tahu kerana datang dari yang Maha Tahu
  • Dialah yang mengenal Allah kerana dia berasal dari sana


KEHIDUPAN KITA DI DALAM

"Diri" ini lah sebenarnya kehidupan kita yang hidup di dalam jasad dan sememangnya kehidupan kita bermula dari dalam badan kasar kita ini, dia mengisi kehidupan kita dan meliputi keseluruhannya, dan di tutup serta di batasi dengan bulu dan kulit kita, dimana bagi orang luar atau orang nyata, kehidupan di dalam ini nagetif kerana tidak nyata. Tetapi kalau kita mau tau dan mau cuba memahami bahawa sebenarnya, perbetulkan lah kehidupan dalaman kita ini dahulu dan dengan sendirinya kehidupan luaran kita akan sempurna....Insyaallah

Oleh itu kenalilah Diri Sebenar Diri anda dan insyaallah kenal lah ia akan Tuhannya saperti Sabda Nabi junjungan kita" Barang siapa mengenal Diri nescaya kenal lah ia akan Tuhannya"





12 BARISAN DI AKHIRAT



Suatu ketika, Muaz bin Jabal ra mengadap Rasulullah SAW dan bertanya: "Wahai Rasulullah, tolong huraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT: "Pada sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris" Surah an-Naba':18. Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah pakaian dengan air mata. Lalu menjawab: "Wahai Muaz, engkau telah bertanyakan kepada aku, perkara yang amat besar, bahawa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris menjadi 12 barisan, masing-masing dengan pembawaan mereka sendiri...." Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut :-

BARISAN PERTAMA - Diiring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati jirannya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEDUA - Diiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan solat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KETIGA - Mereka berbentuk keldai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking.

"Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEEMPAT - Diiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancutan keluar dari mulut mereka.

"Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jualbeli, maka inilah balasannya dan tempat mereka adalah neraka..."

BARISAN KELIMA - Diiring dari kubur dengan bau busuk daripada bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar. "Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan derhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula rasa takut kepada Allah SWT, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEENAM - Diiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan.

"Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KETUJUH - Diiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah. "Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KELAPAN - Diiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. "Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KESEMBILAN - Diiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. "Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KESEPULUH - Diiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta. "Mereka adalah orang yang derhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KESEBELAS - Diiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran. "Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEDUA BELAS - Mereka diiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan:

"Mereka adalah orang yang beramal salih dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan derhaka, mereka memelihara solat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat keampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih..."

Jika engkau mahukan kemesraan dengan Allah, maka garanglah terhadap dirimu sendiri. Jika engkau merasakan manisnya berhubung dengan Allah, tahulah engkau betapa peritnya berpisah denganNya.

KELEBIHAN BULAN REJAB



Bulan-bulan hijrah datang dan pergi tanpa disedari. Hanya Ramadan dan Syawal sahaja yang kebanyakkan kita sedar kedatangannya. Berikut adalah himpunan kelebihan-kelebihan bulan Rejab yang boleh dimanafaatkan oleh umat islam dengan memperbanyakkan ibadah.

1. Sabda Nabi s.a.w.: Hendaklah kamu memuliakan bulan Rejab, nescaya Allah muliakan kamu dengan seribu kemuliaan di hari kiamat.

2. Sabda Nabi s.a.w.: Bulan Rejab Bulan Allah, Bulan Syaaban bulanku, dan bulan Ramadan bulan umatku.

3. Kemuliaan Rejab dengan malam ISRAK MIKRAJnya, Syaaban dengan malam NISFUnya dan Ramadan dengan LAILATUL QADARnya.

4. Malam awal Rejab mustajab do’anya. ( Dalam Kitab Raudhoh Iman Nawawi)

5. Puasa sehari pada bulan Rejab mendapat syurga tertinggi (Firdaus). Puasa dua hari dilipatgandakan pahalanya.

6. Puasa 3 hari pada bulan Rejab dijadikan parit yang panjang, yang menghalangkan dia ke neraka (panjangnya setahun perjalanan).

7. Puasa 4 hari pada bulan Rejab diafiatkan daripada bala dan daripada penyakit yang besar-besar dan daripada fitnah Dajal di hari kiamat.

8. Puasa 5 hari pada bulan Rejab, aman daripada azab kubur. Puasa enam hari pada bulan Rejab, keluar kubur bercaya muka.

9. Puasa 7 hari pada bulan Rejab, ditutup daripada tujuh pintu neraka.

10. Puasa 8 hari pada bulan Rejab, dibuka baginya lapan pintu syurga.

11. Puasa 9 hari pada bulan Rejab keluar dari kuburnya lalu, MENGUCAP DUA KALIMAH SHAHADAH, maka tidak ditolak dia dari memasuki syurga.

12. Puasa 10 hari pada bulan Rejab dijadikan dua sayap, terbang seperti kilat di atas Titi Sirotalmustaqim di hari kiamat.

13. Puasa 16 hari pada bulan Rejab akan dapat melihat wajah Allah di dalam syurga dan orang yang pertama menziarahi Allah di dalam syurga.

14. Puasa 19 hari pada bulan Rejab, dibina baginya sebuah mahligai di hadapan mahligai Nabi Allah Ibrahim a.s dan Nabi Allah Adam a.s.

Puasa 20 hari pada bulan Rejab, diampunkan segala dosanya yang telah lalu.

Kelebihan bulan Rejab dari segala bulan seperti kelebihan Quran atas segala Qalam.

17. Puasa pada awal Rejab, pertengahannya dan akhirnya seperti puasa sebulan pahalanya.

18. Orang yang lemah dari berpuasa pada bulan Rejab hendaklah bersedekah tiap-tiap hari sekurang-kurangnya sebiji roti.

19. Sesiapa bersedekah pada bulan Rejab seperti sedekah seribu dinar, dituliskan kepadanya tiap sehelai bulu roma jasadnya seribu kebajikan, diangkat seribu darjat, dihapus seribu kejahatan.

20. Setiap sehari puasanya pada bulan Rejab dan sedekahnya pada bulan Rejab seperti ibadat seribu Haji dan Umrah. Dibina mahligai seribu bilik dan seribu bidadari, lebih cantik daripada matahari seribu kali. Bulan Rejab bulan Allah.

21. Bersedekah pada bulan Rejab, dijauhkan Allah daripada api neraka kerana kemuliaan bulan Rejab, Bulan Allah.

22. Allah jadikan di belakang bukit Jabal Qar bumi, yang putih yang penuh dengan Malaikat dengan panji-panji berhimpun pada tiap malam Rejab meminta ampun oleh mereka kepada Umat Muhammad. Allah menjawap: Telah aku ampunkan mereka!

23. Barangsiapa meminta ampun (beristighfar) kepada Allah pagi dan petang 70 kali atau 100 kali, pada bulan Rejab di haramkan tubuhnya daripada api neraka.

24. Sesiapa berpuasa sebulan pada bulan Rejab, Allah berseru kepadanya: ‘Telah wajib hakmu atasKu, maka mintalah olehmu kepadaKu. Demi ketinggianKu dan kebesaranKu, tidak Aku tolakkan hajatmu. Engkau adalah jiranKu di bawah `arasyKu, engkau kekasihKu daripada segala makhlukKu, engkau terlebih mulia atasKu. Sukakanlah kamu, tiada dinding antaraKu dan antara kau’.(dari kitab Raudatul Ifkar)

25. Puasa pada 27 bulan Rejab seperti berpuasa enam puluh bulan pahalanya. Jika disertai dengan sedekah seperti puasa seribu tahun, kerana kebesaran hari ISRAK-MIKRAJ.

Siapa melapangkan kekeruhan, kesusahan, kesempitan orang mukmin pada bulan Rejab dikurniakan Allah kepadanya Mahligai yang besar di dalam syurga Firdaus.

Siapa berpuasa tiga hari pada bulan Rejab dan beribadat pada malamnya (berjaga), seperti dia berpuasa tiga ribu tahun. Diampunkan baginya 70 dosa-dosa besar tiap-tiap hari, ditunaikan 70 hajat ketika keluar nyawanya daripada jasadnya, 70 hajatnya di dalam kuburnya, 70 hajat ketika terbang suhuf (ketika Quran dinaik ketika berlalu di Titi Sirotalmustaqim.

REJAB bulan menabur benih. SYAABAN bulan menyiram tanaman. RAMADAN bulan menuai.

REJAB menyucikan badannya. SYAABAN menyucikan hatinya. RAMADAN menyucikan rohnya

REJAB bulan taubat. SYAABAN bulan muhibbah. RAMADAN dilimpahi pahala amalan.

Beramallah menurut kemampuan masing-masing, jika tidak dapat melaksanakannya janganlah ditinggalkan semuanya.

Friday, June 3, 2011

Hikmat Ayat Seribu Dinar

5c8e262b.jpg

Allahumma Akfina Bihalaliki an haramika wa bi thooatika an ma’syiatika, wa bi fadhlika amman siwak. Nasaluka rizqan tayyiban wa amilan solihan . Wa nasalukal afuwa wal afiata fi ddiini waddunya wal akhirarati walwafata alal islami ya arhamar raahimin.

Bermaksud :

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani. Dan sesiapa yang bertaqwa kepada Allah (dengan mengerjakan suruhanNya dan meninggalkan laranganNya), nescaya akan dijadikan baginya jalan keluar (dari segala perkara yang menyusahkannya).

Serta memberinya rezeki dari jalan yang tidak terlintas hatinya. Dan (ingatlah), sesiapa berserah diri bulat-bulat kepada Allah, maka Allah cukupkan baginya (untuk menolong dan menyelamatkannya). Sesungguhnya Allah tetap melakukan segala perkara yang di kehendakiNya. Allah telahpun menentukan kadar dan masa bagi berlakunya tiap-tiap sesuatu.

(Ayat 2 & 3 Surah At-Talaq)

Ini ayat seribu dinar namanya, ayat ini diamal oleh seorang hamba yang mendapat hikmat ini dari Nabi Allah Khidhir ketika belayar di laut dengan berkata berkat amal ayat ini hamba itu mendapat kemuliaan dan menjadi raja.

Ayat ini mengandungi seribu faedah jikalau di amalkan tiap-tiap kali lepas sembahyang sebanyak tiga kali, insya’Allah akan beroleh seribu faedah, barang siapa yang beramal ayat ini Allah taala akan mengadakan baginya jalan keluar dari segala kesulitan, Allah ta’ala akan memberi rezeki yang banyak dengan tidak di sangka-sangka dan Allah Ta’ala menyampaikan segala hajatnya, dengan beramal bersungguh-sungguh dan yakin kepada Allah, terlindung segala daripada bala di darat dan di laut.

Jikalau dibaca ayat ini kepada orang yang sedang sakit sebanyak 3 kali dan dihembuskan kepada si pesakit itu dan di jampi pada air sebanyak 3 kali diberi minum, insya’Allah si pesakit akan sembuh.

Jikalau mendapat sebarang kesusahan yang amat berat, kesusahan kerana kezaliman orang-orang tamak, oleh peperangan yang ditimbulkan oleh musuh-musuh Negara, beramallah selalu dengan ayat ini selepas daripada sembahyang lima waktu, mudah-mudahan segala kesusahan mendapat perlindungan dari Allah Ta’ala.

Jikalau masuk berperang menentang musuh, tiada binasa oleh terbakar, jika di pukul dengan besi tiada lut dan tiada binasa dari sebarang benda yang bahaya, hendaklah beramal ayat ini dan bertawakkal kepada Allah, baca ayat ini sesudah sembahyang lima waktu, baca ketika hendak tidur tiga kali, baca ayat ini ketika hendak keluar rumah sekurang-kurangnya tiga kali.

Doa Solat Dhuha


ALLAAHUMMA INNADLDLUHAA-A DLUHAA-UKA WAL BAHAA-A BAHAA-UKA WAL JAMAALA JAMAALUKA WAL QUWWATA QUWWATUKA WAL QUDRATA QUDRATUKA WAL ‘ISHMATA ‘ISHMATUKA ALLAAHUMMA IN KAANA RIZQII FISSAMAAI FA ANZILHU WA IN KAANA FIL ARDLI FA AKHRIJHU WA IN KAANA MU’SIRAN FAYASSIRHU WA IN KAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU WA IN KAANA BA’IIDAN FA QARRIBHU BIHAQQI DLUHAA-IKA WA BAHAA-IKA WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA AATINII MAA AATAITA ‘IBAADAKASHSHAALIHIIN.

“Ya Allah, sesungguhnya waktu dluhaa adalah waktu dluhaa-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, kebagusan adalah kebagusan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, apabila rizqi kami di atas langit, turunkanlah, bila dalam bumi, keluarkanlah, bila sukar, mudahkanlah, bila haram, sucikanlah, bila jauh, dekatkanlah, dengan hak waktu dluhaa, keagungan, kebagusan, kekuatan dan kekuasaan-Mu. Berilah kepada kami apa-apa yang telah Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih-shalih.”

Do’a sesudah membaca Surah Al-Waaqi’ah (1)

Allaahumma innii as-aluka bi haqqi suuratil Waaqiati wa asraarihaa an tuyassira li rizqii kamaa yassartahu li katsiirim min khalqika yaa Allaahu yaa rabbal –aalamiin. Allaahummarzuqnaa rizqam minas sama-i wal ardhi warzuqna wa anta khairur raaziqiin. Allahumma in kaana rizqunaa fis sama-a fa anzilhu wa in kaana rizqunaa ma-duuman fa jidhu wa in kaana rizqunaa –aasiran fa yassirhu lanaa wala tanqulnaa haitsu maa kaana bi fadl-lika wajuudika wa karamika bi rahmatika yaa arhamar raahimiin.

“Ya Allah, bahawasanya kami memohon kepada-Mu dengan hak surat Waaqi’ah dan rahsia (yang terkandung) di dalamnya. Hendaknya Engkau memudahkan rezeki bagi kami sebagaimana Engkau memudahkannya kepada kebanyakan makhluk-Mu ya Allah, Tuhan semesta alam. Ya Allah, limpahkanlah rezeki dari langit dan bumi kepada kami, berilah kami rezeki kerana Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki. Ya Allah, jika rezeki kami berada di langit, maka turunkanlah rezeki itu, jika rezeki kami berada di bumi, maka keluarkanlah, jika rezeki kami tidak ada maka temukanlah, jika rezeki kami sulit maka mudahkanlah kepada kami, dan pindahkanlah rezeki itu ke tempat kami di mana kami berada, dengan karunia-Mu dan kemurahan-Mu serta kemuliaan-Mu dengan rahmat-Mu wahai sebaik-baik Penyayang dari para penyayang.”

Khasiat Surah Al-Waqiah

Sabda Rasulullah s.a.w.: “Sesiapa membaca surah Al-Waqi’ah setiap hari, ia tidak akan ditimpa kefakiran.”

Sabda Rasulullah s.a.w. : “Siapa membaca surah Al-Waqi’ah setiap malam, dia tidak akan ditimpa kesusahan atau kemiskinan selama-lamanya. (Diriwayatkan oleh Baihaqi dari Ibnu Mas’ud r.a.)

Sabda Rasulullah s.a.w. : “Ajarkanlah surah Al-Waqi’ah kepada isteri-isterimu. Kerana sesungguhnya ia adalah surah Kekayaan.” (Hadis riwayat Ibnu Ady)

Sabda Rasulullah s.a.w. : “Barang siapa yang membaca surah Al-Waqi’ah setiap malam maka dia tidak akan tertimpa kefakiran dan kemiskinan selamanya. Dan surah Al-Waqi’ah adalah surah kekayaan, maka bacalah ia dan ajarkan kepada anak-anakmu semua.”

Menurut fatwa sebahagian Ulama’ katanya: “Barangsiapa membaca surah Al-Waqi’ah pada setiap hari dan malam dalam satu majlis sebanyak 40 kali, selama 40 hari pula, maka Allah akan memudahkan rezekinya dengan tanpa kesukaran dan mengalir terus dari pelbagai penjuru serta berkah pula.”

Surah Al-Waqi’ah adalah surah yang ke -56 di dalam Al-Quran, terletak pada juzuk ke 27 dan terdiri dari 96 ayat. Dinamakan Al-Waqi’ah kerana di ambil dari lafal Al-Waqi’ah yang terdapat pada ayat pertama surah ini, yang ertinya kiamat. Di dalam surah Al-Waqi’ah ini menerangkan tentang hari kiamat, balasan yang diterima oleh orang-orang mukmin dan orang-orang kafir. Diterangkan pula penciptaan manusia, tumbuh-tumbuhan, dan api, sebagai bukti kekuasaan Allah dan adanya hari berbangkit.

Di dalam surah Al-Waqi’ah terkandung beberapa khasiat, antara lain:

  • Bila orang membiasakan membaca surah ini setiap malam satu kali, maka dia dijauhkan dari kemiskinan selamanya.
  • Bila di baca 14 kali setiap selesai solat Asar, maka orang yang membacanya itu akan memperoleh kekayaan yang berlimpah ruah.
  • Jika di baca surah ini sebanyak 41 kali dalam satu majlis (sekali duduk), insyaAllah di tunaikan segala hajatnya khususnya yang berkaitan dengan rezeki.
  • Supaya menjadi orang yang kaya sentiasa bersyukur, amalkan membaca surah ini sebanyak 3 kali selepas solat subuh dan 3 kali selepas solat Isya’. InsyaAllah tidak akan berlalu masa setahun itu melainkan ia akan di jadikan seorang yang hartawan lagi dermawan.
  • Amalan orang-orang sufi, supaya dilimpahkan rezeki. Hendaklah berpuasa selama seminggu bermula pada hari Jumaat. Setiap selepas solat fardhu bacalah Surah Al-Waqi’ah ini sebanyak 25 kali sehinggalah sampai pada malam Jumaat berikutnya; pada malam Jumaat berikutnya itu, selepas solat Maghrib bacalah surah ini sebanyak 25 kali, selepas solat Isya’ bacalah surah ini sebanyak 125 kali diikuti dengan selawat keatas Nabi sebanyak 1000 kali. Setelah selesai, hendaklah ia memperbanyakkan sedekah. Kemudian amalkanlah surah ini sekali pada waktu pagi dan petang. Insya’Allah berhasil.
  • Surah ini jika dibaca disisi mayat atau orang yang sedang nazak, insyaAllah di permudahkan untuk roh keluar dari jasadnya. Jika dibaca disisi orang sakit, diringankan kesakitannya. Jika di tulis, kemudian dipakaikan kepada orang yang hendak bersalin, InsyaAllah segera melahirkan dengan mudah. Boleh juga dibaca disisi orang yang hendak bersalin sebagai selusuh.

Menurut As’Syeikh Abi’l Abbas katanya

  • Bila hendak mengamalkan surah Al-Waqi’ah ini, terlebih dahulu berpuasa selama 7 hari, di mulai pada hari Jumaat berakhir pada hari Khamis. Puasanya “tidak memakan sesuatu yang bernyawa / tidak makan ikan, daging, segala haiwan, hanya makan sayur-sayuran sahaja.
  • Dalam 7 hari itu, sesudah solat fardhu, membaca surah Al-Waqi’ah sebanyak 25 kali. Apabila bacaan tersebut di mulai setelah solat fardhu Subuh pada hari Jumaat pertama, maka diakhirilah pembacaan Al-Waqi’ah itu pada setelah fardhu Isya’ pada Jumaat berikutnya.
  • Pada malam Jumaat terakhir ini hendaklah membaca surah Al-Waqi’ah sebanyak 125 kali kemudian selawat 1000 kali.
Insya’Allah, dengan mengamalkan seperti berikut, ia akan menjadi orang kaya.

Yakinilah Janji Allah Bahawa Setiap Manusia Telah Ada Rezeki Untuknya

by Ust. Abu Basyer

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,

Setiap kali kita menghadapi makanan dan minuman, kita berdoa kepada Allah agar di berikan barakah dari rezeki yang akan kita santapi. Setiap kanak-kanak muslim juga di didik sejak dari tadika lagi untuk berdoa sebelum makan. Barakah dari rezeki itulah yang kita hajatkan.

Setiap manusia menghabiskan sebahagian besar dari waktu dan umur untuk mencari rezeki. Berusaha mencari rezeki, apabila ikhlas niat dan dilaksanakan dengan mengikut jalan-jalan yang halal adalah ibadah kepada Allah. Dalam mencari rezeki juga , dapat menguatkan akidah seorang muslim, Allah S.W.T. adalah pemberi rezeki. Salah satu nama Allah adalah al-Razzak… iaitu Pemberi Rezeki. Banyak perkara di dunia ini dipermudahkan oleh Allah S.W.T. untuk manusia, agar di gunakan dalam usaha mencari rezeki. Oleh itu jangan sampai kita lupa kepada Allah S.W.T. apabila kita telah mendapat nikmat dari-Nya.

Suatu hari Nabi Sulaiman a.s. bertanya kepada seekor semut tentang berapa banyak makanan yang diperlukannya untuk hidup dalam setahun. Semut menjawab, ia hanya perlukan makanan sebesar sebutir gandum.

Lalu Nabi Sulaiman a.s. memasukkan semut tersebut di dalam sebuah botol dengan di letakkan bersamanya gula sebesar sebutir gandum. Mulut botol itu kemudiannya ditutup (diberi lubang sikit untuk udara masuk ke dalamnya).

Cukup tempuh setahun, mulut botol itu pun dibuka semula oleh Nabi Sulaiman a.s. Anehnya, baginda dapati hanya separuh sahaja daripada gula sebesar sebutir gandum itu yang habis dimakan oleh semut tersebut.

Nabi Sulaiman bertanya, mengapa hanya separuh makanan sahaja yang dihabiskan sedangkan semut pernah berkata ia perlukan makanan sebesar sebutir gandum?

Sang semut menjelaskan bahawa jika diluar botol rezekinya dijamin sepenuhnya oleh Allah dan dia yakin Allah pasti akan mencukupkan rezekinya. Sebab itu dia tidak perlu risau dengan hakikat itu.

Tetapi apabila dikurung oleh manusia (Nabi Sulaiman a.s) dia mengambil langkah berjaga-jaga dan berjimat cermat kerana tidak yakin dengan keprihatinan manusia. Mana tahu kalau-kalau manusia itu terlupa lalu mengurungnya terlebih daripada tempoh satu tahun? Apa akan jadi padanya?

Pengajaran yang boleh di perolehi daripada kisah ini adalah semut lebih yakin jaminan rezeki daripada Allah S.W.T.(bertawakal kepada Allah) ketika di luar botol berbanding “jaminan” manusia ketika berada di dalam botol. Untuk menghadapi kemungkinan itulah ia mengambil langkah berjimat cermat, supaya apabila berlaku sesuatu di luar jangkaan dia masih mampu bertahan. Masih ada makanan yang boleh digunakan.

Kenapa kita yang berada di dunia ini yang mengaku beriman kepada Allah S.W.T. tetapi masih ragu-ragu tentang jaminan rezeki dari Allah S.W.T? Oleh itu yakinilah dengan sepenuh hati bahawa setiap anak yang lahir ke dunia, Allah S.W.T. telah menjamin rezeki untuknya, samaada ibu-bapanya merancang atau tidak merancang untuk anak tersebut.

Sahabat yang dimuliakan,

Setiap manusia yang diciptakan oleh Allah S.W.T. telah ditetapkan rezeki untuknya. sejak di dalam kandungan ibunya lagi. Allah S.W.T. yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang telah menjamin rezeki untuk semua makhluknya, dari sekecil-kecilnya makhluk (kuman) hinggalah sebesar-besarnya (ikan paus) dan tidak dikurangkan sedikit pun daripadanya.

Manusia diminta untuk berusaha, berdoa dan bertawakkal nescaya ia akan mendapat dan memiliki rezeki yang telah disedaikan oleh Allah S.W.T. dimuka bumi ini.

Firman Allah s.w.t.yang bermsksud :

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan menunjukkan kepadanya jalan keluar dari kesusahan, dan diberikanNya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka, dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, nescaya Allah mencukupkan keperluannya.”

(Surah At-Talaq ayat 2-3)

Takwa adalah merupakan kriteria atau ukuran sesaorang yang paling hampir dengan Allah S.W.T. Sesiapa saja dikalangan hamba-hamba Allah yang paling tinggi takwanya maka dia adalah orang yang paling mulia disisi Allah S.W.T. Orang yang bertakwa adalah orang mukmin yang cukup berhati-hati didalam menjalani kehidupan didunia ini, amat takut kalau-kalau dia terjerumus didalam kehidupan yang mendatangkan kemurkaan Allah S.W.T.

Ia bukan saja telah meninggalkan yang haram dan melaksanakan yang wajib tetapi ia telah meninggalkan perkara-perkara syubhah dan makruh. Dalam amalan ibadahnya diperbanyakkan amalan-amalan sunat dalam rangka merapatkan lagi hubungan dengan Allah S.W.T, malahan semua yang harus pula di niatkan kerana Allah supaya ianya menjadi ibadah.

Allah S.W.T. akan membantu orang-orang yang bertakwa, segala kesusahannya, kemiskinannya dan apa-apa saja permasaalaan hidup yang dihadapinya, akan terbentang luas jalan keluar diberikan oleh Allah S.W.T. Bukan setakat ini saja, malahan Allah S.W.T.akan memberikan rezeki yang tiada disangka-sangka samaada rezeki datang dari langit, bumi, lautan, malahan yang jauh didekatkan, yang sedikit diperbanyakkan dan yang banyak dipermudahkan.

Kadangkala seseorang pernah bertanya pada diri sendiri, “Kenapa rezekiku sempit? Buat berbagai usaha tetapi masih gagal mencapai matlamatnya?Berniaga merosot, puas aku berdoa dan minta pertolongan Allah tetapi masih tidak dimakbulkan-Nya?”

Perlu di ingat bahawa Allah S.W.T. Maha Mengetahui apa akan berlaku kepada para hamba-Nya dilambatkan permohonannya adalah untuk kebaikan hambanya sendiri. Kerana takwanya belum mantap, maka diuji lagi supaya semakin banyak ia berusaha, berdoa dan bertawakal maka akan melahirkan hubungan yang erat hatinya dengan Allah S.W.T. dan Dia ingin memberikan pahala yang besar kepadanya diatas kesabarannya. Oleh itu kita kena berbaik sangka dengan Allah S.W.T. berdoa dan terus berdoa jangan putus asa. Cepat atau lambat dikabulkan doa kita adalah urusan Allah S.W.T.

Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahawa Rasulullah S.A.W. bersabda yang bermaksud : “Allah S.W.T. berfirman, ‘Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada diri-Ku’.”

(Hadis RiwayatAl-Bukhari)

Rasulullah S.A.W. bersabda, maksudnya : “Janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan kamu berbaik sangka dengan Allah.”

(Hadis Riwayat Muslim)

Apakah maksud berbaik sangka dengan Allah? Berbaik sangka di sini adalah rasa takut dan harap yang saling bergandingan, ataupun rasa takut mengatasi rasa harap.

Sahabat yang dikasihi,

Rasulullah S.A.W. pernah bersabda yang bermaksud :

“Jika sekiranya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, pasti Allah akan memberi rezeki kepadamu, seperti Dia memberi rezeki kepada burung-burung yang terbang di pagi hari dengan tembolok kosong dan waktu pulang kesarangnya pada waktu petang, temboloknya sudah penuh.”

Orang-orang yang bertawakal ialah mereka yang yakin dengan jaminan rezeki daripada Allah S.W.T. dan mereka akan mendapat balasan yang baik di akhirat nanti.

Kunci rezeki dan perbendaharaan Allah S.W.T. hanya berada ditangan-Nya dan Dia akan membuka pintu rezeki ini seluas-luasnya kepada hamba-hamba-Nya yang banyak beristighfar, bersedekah, sentiasa berwuduk, menghubungkan silaturahim, solat duha, solat tahajjud , berzikir dan membaca al-Quran. Amalan-amalan soleh ini jika diamalkan akan membina jambatan hati kita dengan Allah S.W.T. dan apabila Dia kasih dan sayang pada kita maka segala permohonan dan doa kita dimakbulkan-Nya dan di kurniakan rezeki di jalan yang tiada disangka-sangka.

Kesimpulannya, dalam usaha mencari rezeki di atas dunia ini, jangan sampai menjauhkan kita daripada beribadah dan mangingati Allah. Oleh itu, kita perlu bertawakal kepada Allah dengan hakikat tawakal yang sebenarnya. Kita mesti berusaha dan berikhtiar tetapi meletakkan pergantungan sepenuhnya kepada Allah. Kalau dapat apa yang kita inginkan, bersyukurlah. Kalau sebaliknya, bersabarlah dan berbaik sangka dengan Allah. Yang penting, kita mesti tahu meletakkan kepentingan antara dunia dan akhirat.

Jangan gadaikan akhirat dengan habuan dunia yang sementara ini. Berusaha dan berikhtiarlah, kerana ia sunnatullah. Tetapi ingat, ia tidak akan dapat mengatasi takdir Allah.

Berhutang – Roh Tergantung Antara Langit Dan Bumi…

Posted on Mac 15, 2011 by nursyirah

Sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bermaksud:

“Roh seorang mukmin yang berhutang jika hutangnya tidak dijelaskannya maka tergantung-gantunglah ia di antara langit dan bumi, yang bererti terseksalah roh itu hingga dibiarkan hutangnya itu”

Oleh itu, walaupun banyak amal ibadat kita, banyak sedekah kita, jika ada hutang yang tidak selesai walaupun satu sen pasti roh kita akan terseksa setelah kita mati.

Oleh itu, jika berhutang hendaklah ditulis dan beritahu kepada waris kita sebelum kita mati supaya waris kita dapat menyelesaikannya.

Seperti firman Allah SWT dalam surah al-Baqarah ayat 282:

“Wahai orang mukmin, apabila kamu menjalankan sesuatu urusan dengan cara berhutang (yang bertempoh) hingga ke ssuatu masa yang tertentu maka hendaklah kamu menulisnya (kadarnya dan tempohnya) dan hendaklah ada jurutulis yang menulisnya dengan adil dan benar, dan janganlah seorang penulis itu enggan menulis/mencatit sebagaimana Allah telah ajarkan. Oleh itu hendaklah penulis itu mengikut yang merencanakan oleh pihak yang terlibat dengan penuh rasa taqwa kepada Allah Tuhannya dan janganlah dia mengurangkan sesuatupun dari jumlah atau kadar dan tempoh masa berhutang itu dimulakan hingga selesai dibayarkan balik dengan sempurna.”

Filed under: Adab & Akhlak, Akhirat, Kematian & Roh, Motivasi & Tazkirah

Solat Dhuha, Doa dan cara melaksanakan

Solat Dhuha, Doa dan cara melaksanakan

Ruang waktu dan waktu afdal

Sesuailah dengan namanya dhuha yang bermaksud pagi. Jadi ruang waktunya bermula kira-kira 20 minit selepas terbit matahari atau disebut dalam kitab-kitab fikah sebagai tinggi matahari daripada pandangan jauh sekadar satu al-Rumh atau batang lembing yakni kira-kira dua meter. Waktu solat ini pula berakhir sebelum menjelang waktu Zuhur. Jadi, secara mudahnya dapat difahami bahawa batas waktu solat sunat Dhuha ini antara pukul 7 pagi hingga 1 petang.

Berkenaan waktu afdalnya pula iaitu ketika sinar matahari kian panas berdasarkan sepotong hadis Nabi s.a.w. yang dirakamkan oleh Zaid bin Arqam. Rasulullah s.a.w. menjelaskan: “Solat Dhuha ini afdalnya ketika matahari telah meninggi dan kian panas sinarnya.” Imam Nawawi menghuraikan masa tersebut sebagai masa berlalunya seperempat tempoh siang hari iaitu pukul 10 pagi hingga 1 petang (Kitab al-Majmu’ karangan Imam Nawawi).

Justeru, waktu sedemikian eloklah dilaksanakan solat tersebut, apatah lagi pada saat itu badan memerlukan ‘rehat sebentar’ setelah penat bekerja. Maka disarankan juga sekiranya masa tersebut diisi sekadar empat hingga lima minit dengan sujud menyembah Ilahi sama ada di rumah atau di tempat kerja dengan syarat tidak mengetepikan perkara-perkara atau urusan yang wajib dan utama daripada yang sunat.

Cara melaksanakannya

Banyak bahan media cetak yang boleh dirujuk bagi mengetahui cara melakukan solat sunat Dhuha ini merangkumi bacaan-bacaan dalam solat hinggalah dalam sujud dan doa setelah selesai ibadat tersebut.

Cuma secara asas dan mudahnya berdasarkan hadis-hadis Nabi, solat sunat Dhuha ini dilakukan seperti solat-solat lain, cuma bacaan yang dianjurkan Baginda s.a.w. selepas al-Fatihah, menurut hadis yang disampaikan oleh Uqbah bin Amir, ialah surah al-Syams pada rakaat pertama dan al-Dhuha pada rakaat kedua. (Riwayat al-Hakim)

Namun begitu, perkara (bacaan dalam solat) ini adalah sesuatu yang subjektif dan tidak statik. Maka tidak perlulah hanya terikat dengan kaifiat tertentu dan bacaan tertentu. Apa yang penting, solat tersebut diniatkan dengan betul, syarat-syaratnya dipenuhi dan rukun-rukunnya disempurnakan sebaik-baiknya. Begitu jugalah dengan doa selepas solat tersebut.

Doa yang disarankan

“Ya Allah bahawasanya waktu duha itu waktu duhamu, kecantikan itu ialah kecantikanmu , keindahan itu keindahanmu, kekuatan itu kekuatanmu ,kekuasaan itu kekuasaanmu dan perlindungan itu perlindunganmu “. ” Ya Allah jika rezekiku masih di atas langit , turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah. ,Jika masih jauh dekatkanlah. Berkat waktu duha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaanmu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah engkau limpahkan kepada hamba-hambamu yang soleh”



* Coretanku

Kepada orang yang tidak menghafal surah-surah yang disarankan iaitu surah al-Syams pada rakaat pertama dan al-Dhuha pada rakaat kedua. Bacaan solat boleh dibaca apa-apa surah yang penting niat kita adalah IKHLAS untuk Allah SWT, bukan kerana berkehendakkan harta dan rezeki yang banyak tetapi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah…

Kita rujuk kepada Hadith Qudsi yang mengatakan, Firman Allah, “ Wahai anak-anak adam (sebut-sebutkan) zikirkan akan AKU selepas sembahyang subuh barang sekejap dan selepas sembahyang asar barang sekejap, maka AKU cukupkan engkau apa yang ada diantara dua waktu tersebut maka apabila naik matahari sembahyang dhuha sebanyak lapan rakaat”

Pada rakaat pertama bacalah ayatul kursi kerana ayutul kursi terlalu banyak keistimewaannya, semasa suruh itu diturunkan beribu-ribu malaikat sebagai perantaranya. Didalamnya juga terkandung KURSI (kerajaan) ALLAH yang sangat besar meliputi 7 lapisan langit dan bumi. Ada 95 buah hadish yang menerangkan akan fadhilat ayutul kursi.

Rakaat kedua bacalah surah Al-Ikhlas sebab surah Al-Ikhlas merupakan 1/3 dari Al-Quran. Surah yang cukup besar maknanya sebab mengandungi sifat-sifat Allah yang Esa dan siapa Allah yang sebenar iaitu yang tidak beranak juga tidak diperanakkan dan tidak ada yang serupa denganNYA. Dua surah ini sudah cukup bagi yang tidak menghafal surah yang disarankan.

Berkenaan doa… boleh baca doa mana-mana yang berkaitan tetapi lebih afdal baca doa solat dhuha yang khusus… doa itu sememangnya cukup baik dan sempurna untuk memohon keberkatan rezeki dari ilahi… Manakala bilangan rakaat pula adalah mengikut kemampuan. Bila masa terhad dengan kerja seharian boleh dilakukan dengan 2 rakaat dan bila waktu cuti lakukanlah dua-dua rakaat sehingga 4, 6 atau 8 rakaat dan boleh sehingga 12 rakaat. semua mengikut kemampuan… Amal yang sedikit dan istiqamah (berterusan) adalah lebih baik dari amal yang banyak tetapi jarang-jarang… fikir-fikirkan… semoga dengan membudayakan solat dhuha, kita akan lebih disayangi oleh Allah SWT dan sentiasa didalam naunganNYA.. ameennn…